Minggu, 13 November 2016

Tangis Bagian Dari kehidupan

T



Dalam ramahnya sekitar, terdapat sebuah misteri setiap insan. Canda dan tawa kadang hanya merupakan cerminan yang terbalik. Banyak harapan yang tersiratkan darinya, namum itu membalut kebohongan didalamnya.
Akal yang terus berpikir, memarkirkan sejenak ketegaran diri. Dengan begitu batas nalar menyudahi untuk bertempur.

Sapa itu hanya sekedar sindiran, menemani ratapan akan diri ini. Semuapun berbisik antara sesama. Bercerita tentang harapan yang menghianati. Bercerita tentang seorang manusia yang tak mampu melangkah.
"Jangan menangis!"
"Masih ada kesempatan. Biarkanlah ini sebagai pelajaranmu."

Tak ada suara yang datang membelai. Tak ada pula larangan yang menyudahi penyesalan ini. Mereka tak peduli untuk yang kesekian kalinya. Canda dan tawa yang pernah dihadirkan, belum mampu melampaui sekat-sekat kehidupan.
Dan akhirnya, semua berubah dan mengubah pandangan ini. Canda dan tawa selalu di dampingi duka lara ini. Begitulah akhirnya.

Namun masih ada waktu yang terus menanti. Mengetahui semuanya itu, belati tak harus kutempati dalam genggaman. Cukup ketegaran hati yang menyokong setiap langkah mendampinginya.
Buai hari ini, rintihan yang terjadi akan selalu menjadi awal yang baru untuk melangkah.
"Jangan selalu belajar dari kesalahan!
"Mimpikan hari esok untuk dijadikan nyata."





Rabu, 09 November 2016

Renungan Kehidupan




Melalui sebuah kehidupan kita mengenal dunia ini, dan dari dunialah kita mengetahui berbagai hal.
Dalam perjalanan mengarungi berbagai kehidupan, kita sering mengalami apa yang disebut dengan kesuksesan.

Kita juga tidak luput dari kegagalan. Dari kegagalan itulah kita menghadirkan sebuah perenungan. Perenungan untuk mengoreksi, manata dan mengubah apa yang menurut kita adalah sebuah jalan menuju kesuksesan.

Memang tak perungan ini tak begitu langsung membuahkan hasil. Kita akan berimprofisasi bersama waktu yang berputar.
Semua secara bertahap akan menuju tujuan kita.


Seiring berjalannya waktu dan sesering perenungan terjadi, kita akan mengetahui selemah dan sekuat apa kita dalam perjuangan.

Kita juga akan mengerti perenungan ini akan menunai taburan yang kita lakukan. Sekeras dan sekejam apapun perjalanan itu, pemberhentian sejenak kita adalah perenungan.